DetikNetwork CNN Indonesia Adapun waktu layanan pengunjung yang mau datang ke booth pameran LRT Jakarta yaitu Senin-Jumat pukul WIB dan Sabtu-Minggu pukul 10.00-22.00 WIB. semoga dalam hajatan tahun ini dapat mewujudkan Jakarta menjadi kota kolaborasi yang semakin maju dan bahagia warganya," tutup siaran pers yang diterima Rekoryang dicetak Jendi di nomor tersebut pada APG Malaysia, yakni 2 menit 33,37 detik juga belum terpecahkan. Sementara pecah rekor yang dibukukan Jendi yakni di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra S9 dengan catatan waktu 1 menit 4,71 detik yang mempertajam rekor perenang Vietnam Huynh Amh Khoa Vo dengan 1 menit 6,12 detik pada 2011. Jakarta- . Pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus bergulir. Terbaru, bukti petunjuk CCTV telah ditemukan Polri. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan dengan bukti petunjuk CCTV ini dapat menjadi titik terang kasus polisi tembak polisi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Yoshua. Ramalanzodiak Virgo: Peruntungan: Mulai fokus dengan membuat skala prioritas atas berbagai urusan dan permasalahan yang tengah dihadapi saat ini jangan sampai hanya terfokus pada satu urusan saja sehingga urusan yang lainnya menjadi terabaikan. Keuangan: Jangan biasakan melangkah dengan keraguan hati karena hasilnya sulit untuk bisa memuaskan. jrt9. Jakarta - Bumi kini berputar semakin cepat dan ini membuat ilmuwan sedikit bingung. Meski begitu, perubahan pada kecepatan perputaran Bumi sebenarnya bukan baru-baru saja tahun 1970-an, ada 27 detik kabisat yang ditambahkan ke waktu resmi untuk mengatasi kecepatan rotasi Bumi yang melambat. Detik kabisat terakhir ditambahkan pada Malam Tahun Baru 2016. Namun, tiba-tiba semua berubah di tahun 19 Juli 2020, hari di Bumi mendadak jadi lebih pendek 1,4602 milidetik dari 24 jam penuh. Ini menjadikannya hari terpendek yang pernah tercatat. Di tahun 2021, hari-hari berputar lebih cepat, hampir 0,5 milidetik lebih pendek dari 24 jam. "Memang benar bahwa Bumi berputar lebih cepat sekarang daripada 50 tahun terakhir. Sangat mungkin bahwa detik kabisat negatif akan diperlukan jika laju rotasi Bumi semakin meningkat, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ini mungkin terjadi," Peter Whibberley peneliti senior dari National Physical Laboratory's Time and Frequency Group mengatakan kepada The Telegraph, Rabut 11/1/2022.Detik kabisat negatif akan memiliki efek kebalikan dari detik kabisat. Bukan lagi menambahkan satu detik saat dibutuhkan, yang terjadi pada detik kabisat negatif adalah penghapusan satu detik. Sebagai catatan, detik kabisat negatif belum pernah digunakan bagaimana dampak dari kondisi perputaran Bumi saat ini yang mengakibatkan waktu yang semakin cepat berlalu? Apakah ini bisa membahayakan Bumi?Para ilmuwan mengatakan manusia pada umumnya perlu 100 tahun lagi percepatan ini untuk bisa merasakan waktu yang semakin cepat. Namun untuk teknologi yang diandalkan manusia, perubahan ini bisa sangat contoh, sistem komunikasi dan navigasi berdasarkan teknologi satelit modern bergantung pada waktu yang konsisten dengan posisi Matahari, Bulan, dan bintang pada umumnya. Tetapi jika sistem ini mati bahkan dalam milidetik, mereka tidak berfungsi baik, membuat alat yang digunakan ini akhirnya, studi mengenai percepatan perputaran Bumi dan waktu masih perlu dilakukan lebih dalam lagi untuk mengetahui dampaknya pada keberlangsungan hidup manusia. Simak Video "Ilmuwan Bumi Berputar Lebih Cepat di 2022" [GambasVideo 20detik] ask/fay JAKARTA - Bagaimana jika perasaan bahwa waktu berlalu begitu cepat itu benar? Memang, Bumi telah berputar sangat cepat belakangan. The Jerusalem Post mengutip The Telegraph melaporkan, Bumi sekarang menyelesaikan rotasinya 1,4602 milidetik lebih cepat dari rata-rata detik. Kecepatan rotasi Bumi bervariasi secara konstan karena gerakan kompleks inti lelehnya, lautan dan atmosfernya, serta pengaruh benda-benda angkasa seperti Bulan. Gesekan pasang surut dan perubahan jarak antara Bumi dan Bulan semuanya membuat variasi harian dalam kecepatan planet ini berputar pada porosnya. Bahkan, salju yang menumpuk di pegunungan dan mencair di musim panas dapat mengeser rotasi Bumi. Tanggal 19 Juli 2020 tercatat sebagai hari terpendek sejak pencatatan dimulai pada 1960-an, setelah jam atom yang sangat akurat dikembangkan dan membandingkan panjang hari standar dengan bintang tetap di langit. Hari terpendek sebelumnya tercatat pada 2005. Tapi, sepanjang 2020, ada 28 hari lebih cepat dari rata-rata panjang hari detik. Dan, tahun 2021 bisa menjadi tahun tercepat yang pernah ada, dengan rata-rata hari 0,5 milidetik lebih cepat dari biasanya. Planet ini berputar semakin cepat sehingga jam atom harus menyelaraskan dengan benar dengan dunia yang berputar. Ini akan menjadi yang pertama kalinya satu detik dihapus dari jam global. “Memang benar, Bumi sekarang berputar lebih cepat dari kapan pun dalam 50 tahun terakhir,” kata Peter Whibberley, ilmuwan dan peneliti senior pada kelompok waktu dan frekuensi dari National Physical Laboratory, kepada The Telegraph. “Sangat mungkin, lompatan negatif kedua akan diperlukan jika laju rotasi Bumi semakin meningkat, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah hal ini mungkin terjadi," ujar dia. “Ada juga diskusi internasional yang sedang berlangsung tentang masa depan detik kabisat, dan ada kemungkinan juga kebutuhan akan detik kabisat negatif dapat mendorong keputusan untuk mengakhiri detik kabisat untuk selamanya,” imbuhnya. Pada Minggu 10/1, hari hanya berlangsung 23 jam 59 menit detik. Kemudian, melambat pada Senin 11/1 menjadi sedikit lebih dari 24 jam. Namun, pada 2021, jam atom diperkirakan akan mengakumulasi keterlambatan sekitar 19 milidetik. Selanjutnya Setelah 800 tahun, Jupiter dan Saturnus akan kembali terlihat seperti planet ganda. Kontan/Jerusalem Post Editor Kurniawan Artikel ini telah tayang di dengan judul Tahun 2021 akan Jadi Tahun Tercepat dalam 50 Tahun Terakhir Ini, Editor Eko Sutriyanto Ilustrasi Waktu Foto PixabayWaktu berputar lebih cepat dalam satu hari. Hal ini sudah terjadi selama 50 tahun belakangan ini. Rotasi Bumi yang lebih pendek dari biasanya, berakibat pada durasi satu hari yang lebih cepat dari 24 pencatat waktu dunia kini memperdebatkan apakah mereka harus mengurangi waktu 1 detik lebih cepat dalam satu hari dan menyesuaikannya dengan rotasi Bumi. Ini dinamakan negative leap second atau lompatan detik itu belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun sejak tahun 1970, ketika pertama kali ditemukan Bumi berputar lebih cepat, total 27 'detik kabisat' telah ditambahkan, untuk menjaga waktu atom agar sejalan dengan waktu ini dilakukan karena Bumi membutuhkan waktu sedikit lebih lama dari 24 jam untuk menyelesaikan rotasi. Sejak tahun lalu, waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berotasi kian berkurang sedikit demi 1960-an, jam atom mampu mencatat panjang hari yang sangat akurat. Berdasarkan pantauan, ditemukan bahwa selama 50 tahun terakhir, Bumi membutuhkan waktu kurang dari 24 jam atau selama detik untuk menyelesaikan satu Bumi. Foto NASANamun, pada pertengahan 2020, ditemukan tren yang sudah berlangsung lama ini justru berbalik. Kini hari-hari berlalu lebih cepat dari 19 Juli 2020, Bumi berputar milidetik lebih cepat dari 24 jam penuh. Itu adalah hari terpendek sejak pencatatan dimulai. Sebelum 19 Juli 2020, hari terpendek terjadi di tahun 2005. Namun rekor tersebut mampu dipecahkan tahun 2020 dengan total 28 kali dalam 12 bulan satu hari saat ini membutuhkan waktu 0,5 detik lebih cepat. Percepatan waktu yang sangat kecil ini hanya dapat dideteksi pada tingkat implikasi yang sangat menjadi hal yang sangat penting. Apalagi mengingat satelit dan peralatan komunikasi lain mengandalkan waktu sebenarnya yang selaras dengan waktu Matahari, yang ditentukan oleh posisi bintang, Bulan, dan menjaga keselarasan tersebut, pencatat waktu di Layanan Rotasi Bumi internasional yang berbasis di Paris sebelumnya telah menambahkan apa yang disebut 'detik kabisat' menjadi sehari. Ini sudah terjadi 27 kali sejak tahun 70-an, terakhir pada Malam Tahun Baru Bumi dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional Foto NASANamun karena Bumi secara konsisten melambat dan tidak mempercepat putarannya, tidak pernah ada kebutuhan untuk menambahkan lompatan negatif kedua. Tapi perdebatan lain muncul, soal apakah ke depannya perbedaan waktu ini akan semakin besar jika Bumi semakin memperpendek waktu rotasinya?"Memang benar bahwa Bumi berputar lebih cepat sekarang sejak 50 tahun terakhir," kata Peter Whibberley, ilmuwan senior waktu dan frekuensi National Physical Laboratory, kepada The sangat mungkin akan dilakukan lompatan negatif kedua jika laju rotasi Bumi semakin meningkat. Namun masih terlalu dini untuk mengatakan apakah hal itu mungkin juga diskusi internasional yang sedang berlangsung tentang masa depan detik kabisat. Ke depannya mungkin akan ada kebutuhan detik kabisat negatif yang dapat mendorong keputusan untuk mengakhiri detik kabisat video menarik di bawah ini.